• Desa Kemantren - Kec.Gedeg - Kab.Mojokerto.

  • Desa Kemantren - Kec.Gedeg - Kab.Mojokerto.

  • Desa Kemantren - Kec.Gedeg - Kab.Mojokerto.

  • Desa Kemantren - Kec.Gedeg - Kab.Mojokerto.

  • Desa Kemantren - Kec.Gedeg - Kab.Mojokerto.

Pemerintah Salurkan BLT-DD Bulan ke-10, Meringankan Beban Masyarakat

Kemantren, (28/10/2025) - Pemerintah Desa Kemantren menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bulan ke-10 kepada masyarakat penerima manfaat. Penyerahan bantuan ini dilakukan dalam acara yang dihadiri oleh perangkat desa dan masyarakat penerima manfaat.

Bantuan ini diberikan sebagai upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kepala Desa Kemantren Ahmad Zaidi menyampaikan bahwa Penyaluran BLT-DD bulan ke-10 ini merupakan komitmen pemerintah desa untuk terus memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan. Beliau juga berharap agar bantuan ini dapat digunakan dengan bijak dan bermanfaat bagi keluarga penerima manfaat.

Penyerahan BLT-DD bulan ke-10 ini diharapkan dapat menjadi sumber semangat bagi masyarakat untuk terus maju dan berjuang dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun desa yang lebih baik.









Share:

Musyawarah Desa Kemantren Tetapkan Prioritas Pembangunan Tahun 2026

Kemantren, (28/10/2025) - Musyawarah Desa (Musdes) pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa Kemantren tahun 2026 telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober pukul 19.00 di Balai Desa Kemantren. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Kemantren, Ahmad Zaidi, perangkat desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Musdes ini bertujuan untuk membahas dan menetapkan prioritas pembangunan desa tahun 2026. Dalam musyawarah tersebut, dipaparkan rencana pembangunan desa yang mencakup berbagai bidang, seperti pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Kepala Desa Kemantren, Ahmad Zaidi, menyatakan bahwa musyawarah ini sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. "Kami ingin memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun depan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kemantren," ujarnya.

Musyawarah ini juga dihadiri oleh perwakilan BPD, yang memberikan masukan dan saran untuk perbaikan rencana pembangunan desa. "Kami berharap, dengan adanya musyawarah ini, dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dan memastikan bahwa pembangunan desa berjalan efektif dan efisien," kata salah satu perwakilan BPD.

Setelah melalui proses pembahasan yang intensif, musyawarah akhirnya menetapkan prioritas pembangunan desa tahun 2026. Prioritas tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah desa dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan desa tahun depan.










Share:

Paguyuban Kepala Desa Mojokerto Gelar Tasyakuran 1 Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo, Tekankan Desa Sebagai Ujung Tombak Pembangunan

 

Kemantren, (24/10/2025) – Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto menggelar malam tasyakuran dan silaturahmi yang meriah di Cafe Resto, Meri, Mojokerto, pada Jumat malam (24/10/2025). Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan sinergi dengan Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Albarraa, Lc., M.Hum. (Gus Barra). Acara yang bertujuan memperkuat silaturahmi, refleksi, dan sinergi pembangunan desa ini dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Desa PDTT, perwakilan DPRD Provinsi Jatim, Kepala Dinas PMD Mojokerto, dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Mojokerto.

Acara dibuka dengan penuh khidmat, dipandu oleh MC Mas Alif dari Media Moralita.com, dan diawali dengan doa yang dipimpin oleh Kepala Desa Kemantren, Ahmad Zaidi, S.Pd.

Ketua Umum PKD Kabupaten Mojokerto, H. Miftahuddin, S.T., dalam sambutannya menegaskan komitmen PKD untuk mendukung penuh visi pembangunan dari pusat hingga daerah. Dukungan ini diperkuat oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, Sugeng, S.IP., M.IP., yang menyatakan DPMD siap memberikan support kepada seluruh Kepala Desa dalam menjalankan program-programnya.

Sesi Penysmpaian Materi diawali oleh H. Hidayat, M.Sg.,dari Fraksi Partai Gerindra (FP Gerindra) DPRD Provinsi Jawa Timur. Beliau menyampaikan permohonan maaf karena keterbatasan waktu sehingga belum bisa mengunjungi sebagian Kepala Desa.

Dalam paparannya, H. Hidayat mengapresiasi kinerja Presiden, mencatat bahwa tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo telah mencapai 82%. Apresiasi tinggi juga diberikan kepada para Kepala Desa atas suksesnya Program Nawacita. Beliau menyoroti Astacita Presiden Prabowo, khususnya program pemerataan pembangunan yang "berawal dan berakhir di Desa."

Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi hingga 32%, implementasi efisiensi dalam program desa dinilai krusial, melalui skema seperti BUMDes Bersama (MBG) dan Koperasi Desa (Kopdes). Kabar gembira juga disampaikan terkait alokasi Bantuan Keuangan Desa (BKD) dari APBD Provinsi Jatim mulai tahun 2026 yang akan disalurkan melalui Pemerintah Desa, serta dibukanya kesempatan untuk pembangunan infrastruktur desa, termasuk jalan dan gedung pemerintahan.

Narasumber utama, Dr. Afif Zamroni, Lc., Staf Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), memulai sesi dengan pantun dan menyampaikan salam dari Menteri Desa, H. Yandri Susanto, M.Pd., kepada seluruh Kepala Desa di Mojokerto.

Dr. Afif menekankan perlunya evaluasi kinerja Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran untuk terus meningkatkan kepuasan masyarakat. Beliau mengulas Astacita ke-6 Presiden Prabowo, yaitu "membangun Indonesia dari bawah, yaitu Desa. Betul-betul Desa menjadi awal dan akhir pembangunan. Indonesia bercahaya karena lilin-lilin yang berada di Desa-desa."

Fokus utama Kemendes adalah pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, sejalan dengan pandangan Islam bahwa dua musuh utama adalah kebodohan dan kemiskinan. Stafsus Kemendes juga membangkitkan semangat kewirausahaan (Intrrprenearship) dengan sejarah Majapahit, di mana mata uangnya pernah beredar di luar negeri (Australia, Madagaskar), yang menunjukkan nenek moyang bangsa adalah pelaut ulung dan wirausahawan, sebuah jiwa yang diputus oleh penjajahan.

Astacita ke-6 akan diimplementasikan melalui program kerakyatan seperti Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Selain itu, untuk meningkatkan SDM desa, yang mencakup 75% populasi, Kemendes akan mendirikan Sekolah Rakyat, SEKOLAH GARUDA bagi anak-anak jenius, dan beasiswa bagi masyarakat desa. 

Puncak acara tasyakuran ditandai dengan pemotongan Tumpeng. Prosesi ini dilakukan oleh Stafsus Kemendes Dr. Afif Zamroni, Lc., didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim H. Hidayat M.Sg., Kepala Dinas PMD Sugeng M.IP., dan Ketua Umum PKD H. Miftahuddin, S.T.

Acara diakhiri dengan sesi diskusi yang interaktif, memberikan kesempatan kepada para undangan dan narasumber untuk berdialog, memperkuat sinergi, dan merumuskan langkah konkret pembangunan untuk kemajuan desa di Kabupaten Mojokerto.








Share:

Kegiatan Wawasan Kebangsaan di Desa Kemantren, Wujudkan Masyarakat yang Berjiwa Nasionalis

 


Kemantren, (24/10/2025) - Kegiatan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Balai Desa Kemantren pada hari ini berjalan lancar. Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB ini dihadiri oleh warga desa dan perangkat desa setempat. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peserta juga ditekankan tentang pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semangat "NKRI Harga Mati". Para narasumber yang hadir menyampaikan materi tentang sejarah bangsa, keberagaman budaya, dan pentingnya persatuan dan kesatuan.

Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab, sehingga peserta dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Desa Kemantren menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan semangat nasionalisme masyarakat desa. Dengan demikian, Desa Kemantren dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Dengan kegiatan Wawasan Kebangsaan ini, diharapkan masyarakat Desa Kemantren dapat menjadi lebih peduli dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat.








Share:

PKK Desa Kemantren Gelar Penyuluhan PHBS dan SAMARA, Wujudkan Keluarga Sehat Jasmani dan Rohani

Kemantren, (21/10/2025)– Tim Penggerak PKK Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, sukses menyelenggarakan kegiatan penyuluhan komprehensif tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah (SAMARA). Acara yang dihadiri oleh para Kader Kesehatan ini berlangsung di Balai Desa Kemantren pada Selasa, 21 Oktober 2025, pagi.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan ganda, yakni aspek kesehatan fisik dan kebersihan lingkungan, serta aspek kesehatan spiritual dan keharmonisan rumah tangga. PHBS dan 5 Pilar STBM untuk Lingkungan Sehat

Sesi pertama diisi oleh narasumber dari Puskesmas Gedeg, Ibu Kristiana Eni Purwati, A.Md.Kes, yang memaparkan materi PHBS dengan fokus pada program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Menurut Ibu Kristiana, program STBM merupakan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi. 

Program ini memiliki 5 Pilar Indikator STBM yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pilar 1, Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Pilar 2: Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada waktu-waktu penting, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet, serta sebelum menyusui anak. Pilar 3: Pengelolaan Air Minum dan Makanan yang Aman, termasuk merebus air minum hingga matang dan menutup makanan agar terhindar dari lalat. Pilar 4: Pengamanan Sampah Rumah Tangga, yaitu dengan memilah sampah, daur ulang, dan mengelola sampah (di luar kewenangan petugas kebersihan). Pilar 5: Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga agar tidak mengotori lingkungan.

Melengkapi aspek kesehatan fisik, materi tentang kesehatan spiritual dan keharmonisan keluarga disampaikan oleh Ibu Zumrotul Uzlifah, S.Ag., M.Pd.I, dari KUA Kecamatan Gedeg.  Beliau menjelaskan bahwa PHBS dan kebersihan merupakan bagian integral dari nilai-nilai keagamaan.

Pokok-pokok materi yang disampaikan sebagai landasan mewujudkan keluarga SAMARA (Sakinah, Mawaddah, Warahmah) meliputi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan, kemampuan mengelola kesehatan diri, anak, serta menjaga keharmonisan keluarga untuk menciptakan lingkungan hidup sehat. keagamaan dan Spiritual adalah menjaga kebersihan lahir dan batin sebagai ibadah. menganggap Rumah Tangga sebagai Prinsip Syariat, termasuk menjaga kebersihan dan kesehatan sebagai tanggung jawab bersama, menggalakkan Pola Hidup Sehat secara menyeluruh.

Kepala Desa Kemantren, melalui Tim Penggerak PKK, berharap agar Kader Kesehatan dapat menjadi motor penggerak dan perpanjangan tangan dalam menyosialisasikan pentingnya PHBS dan nilai-nilai SAMARA, sehingga masyarakat Desa Kemantren dapat terwujud sebagai komunitas yang mandiri, sehat, dan bermartabat.






Share:

Guna Infrastruktur Desa, Pemkab Mojokerto Gelar Sosialisasi BK Desa P-APBD 2025

Kemantren, (16/102025) — Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar Sosialisasi Bantuan Keuangan Bersifat Khusus Kepada Desa (BK Desa) untuk Infrastruktur P-APBD Tahun Anggaran 2025 di Gor Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.  Acara ini merupakan langkah awal sebelum pencairan dana kepada 192 desa penerima di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.

Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto menegaskan bahwa kucuran BK Desa ini adalah wujud nyata komitmen Pemerintah Daerah atas pembangunan desa masing-masing. "Bantuan keuangan ini disalurkan untuk meningkatkan pembangunan desa sesuai dengan jenis kegiatan infrastruktur yang telah diajukan. Kita ingin pembangunan merata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Bupati.

Bupati lantas memberikan peringatan tegas, mewanti-wanti seluruh Kepala Desa untuk mematuhi semua aturan mengenai pengelolaan keuangan. Beliau menekankan bahwa tidak boleh ada penyimpangan dalam bentuk apa pun. "Pemerintah Daerah memiliki komitmen pengawasan yang kuat untuk memastikan semua proses berjalan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Manfaatkan anggaran ini sebaik-baiknya untuk masyarakat," tegasnya. Bupati juga berharap agar Kepala Desa penerima BK Desa dapat mengakomodir keluhan-keluhan warga jika masih ada kendala atau aspirasi terkait pembangunan.

Untuk memperkuat aspek integritas dan pencegahan korupsi, Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Negeri, Polres Mojokerto, dan Polresta Mojokerto.  Kehadiran aparat penegak hukum ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang tata kelola keuangan yang benar dan konsekuensi hukum dari penyimpangan. Hal ini menjadi sinyal jelas bahwa Pemkab Mojokerto tidak akan mentolerir penyelewengan dana desa.

Salah satu desa yang menjadi penerima manfaat adalah Desa Kemantren. Kepala Desa Kemantren menyampaikan bahwa Bantuan Keuangan Khusus yang diterima akan difokuskan untuk pembangunan Rabat Beton Jalan Desa. Pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan dapat melancarkan akses transportasi dan perekonomian warga desa.

Secara keseluruhan, 192 desa penerima tersebar di 18 kecamatan, dengan total anggaran yang dialokasikan khusus untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tingkat desa.






Share:

Sosialisasi Tahap I Pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih: Kesiapan 6 Desa di Kecamatan Gedeg Dievaluasi

Kemantren, (14/10/2025) - Dalam upaya memajukan perekonomian desa melalui sektor koperasi, telah dilaksanakan Sosialisasi Tahap I. Pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih di Balai Dusun Simpang, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. 

Acara penting ini dihadiri oleh enam (6) Kepala Desa yang diundang secara khusus sesuai data dari Kementerian Koperasi. Kapten Inf. Suwandi Jadi Narasumber Utama Kapten Inf. Suwandi, Komandan Koramil 0815-05/GEDEG, hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini. 

Dalam sambutannya, Kapten Inf. Suwandi menjelaskan bahwa sosialisasi tahap awal ini memang difokuskan hanya pada 6 Kepala Desa, yaitu Kepala Desa Sidoharjo, Terusan, Beratwetan, Gedeg, Jerukseger, dan Kemantren, sesuai data yang mereka terima dari Kementerian Koperasi.

Tujuan utama pertemuan yang dibuka oleh Kepala Desa Sidoharjo, Bapak Purnomo, ini adalah untuk mensosialisasikan dan mengevaluasi kesiapan masing-masing dari 6 desa terkait ketersediaan lahan. 

Lahan ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih yang direncanakan berfungsi sebagai outlet unit usaha dari koperasi tersebut.

Setelah pemaparan materi yang lugas dari Kapten Inf. Suwandi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang interaktif. Setiap perwakilan desa menyampaikan laporan mengenai ketersediaan lahan di desa masing-masing serta kendala-kendala yang dihadapi.

Diskusi menjadi semakin hangat ketika Kepala Desa Kemantren, Bapak Ahmad Zaidi, mengajukan pertanyaan krusial. Beliau menanyakan perihal lahan Tanah Kas Desa (TKD) yang masih berstatus LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan). "Apakah lahan yang masih berstatus LP2B tersebut masih bisa digunakan untuk pembangunan proyek Koperasi Desa Merah Putih ini? Dan bagaimana solusinya?" tanya Bapak Ahmad Zaidi, menyoroti tantangan regulasi pemanfaatan lahan desa.

Acara sosialisasi ini ditutup dengan harapan besar bahwa seluruh desa yang diundang dapat segera menyelesaikan masalah administrasi dan teknis terkait lahan, sehingga pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih dapat segera direalisasikan demi kemajuan ekonomi lokal.







Share:

Selantang Desa Kemantren Gelar Pertemuan ke-8, Bahas Kesiapsiagaan Menghadapi Demensia

 

Mojokerto, 13 Oktober 2025 – Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) Kelompok BKL Cempaka Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, kembali mengadakan pertemuan rutinnya yang ke-8 pada hari Senin (13/10/2025). 

Bertempat di Balai Desa Kemantren, kegiatan ini fokus memberikan bekal pengetahuan penting bagi para lansia tentang salah satu tantangan kesehatan paling umum, yaitu Demensia.

Acara yang dijadwalkan mulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh 23 orang peserta dari total 30 peserta terdaftar, menunjukkan antusiasme tinggi dari para 'siswa' lansia untuk terus belajar dan menjaga kualitas hidup di hari tua.

Materi utama pada pertemuan kali ini disampaikan dengan lugas oleh Ibu Yuyun (PLKB). Ia mengupas tuntas tentang Demensia, yang didefinisikan sebagai istilah umum untuk sekumpulan gejala yang memengaruhi fungsi otak, seperti daya ingat, cara berpikir, dan perilaku, hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Para peserta Selantang terlihat fokus menyimak paparan mengenai gejala utama Demensia, yang meliputi, kehilangan ingatan, kesulitan berkomunikasi, kesulitan dalam tugas sehari-hari, kebingungan dan perubahan perilaku.

Ibu Yuyun juga menjelaskan bahwa Demensia bukan hanya disebabkan oleh penyakit neurodegeneratif, tetapi juga dapat dipicu oleh penyakit vaskular akibat komplikasi penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau stroke, serta kondisi lain seperti cedera kepala, infeksi, dan kekurangan nutrisi.

Dalam sesi tersebut, ditekankan pula bahwa Demensia bukanlah bagian normal dari penuaan. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, gejala Demensia dapat dikelola, dan kualitas hidup lansia bisa ditingkatkan.

Kepala Desa Kemantren, Ahmad Zaidi, melalui undangan yang disebarkan, berharap program SELANTANG ini dapat terus berjalan untuk memastikan para lansia di Desa Kemantren tetap sehat, mandiri, dan produktif. Semangat "Lanjut Usia, Tetap Berdaya" menjadi motivasi bagi Desa Kemantren untuk mewujudkan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi seluruh warganya.







Share:

Pemerintahan Desa

Perangkat Desa:

KEPALA DESA
SEKRETARIS DESA
KAUR UMUM & PERENCANAAN
KAUR KEUANGAN
KASI PEMERINTAHAN
KASI PELAYANAN
KASI PEMBANGUNAN
KADUS KEMANTREN
KADUS KANGKUNGAN
KADUS BANCI

 



Berita Populer

Labels

Blog Archive

APBDesa Tahun 2025